Rabu, 05 September 2012

Diduga Sakit Jiwa Nekat Gantung Diri

BANYUMAS, SATELITPOST-Pursimin alias Ujang (40) warga Grumbul Karanggude RT 4 RW 4 Desa Kanding Somagede, Banyumas, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dikarenakan mengalami gangguan jiwa dan depresi. Kemarin Rabu (5/9) 09.00 pagi.

Kejadian bunuh diri yang di lakukan Ujang bukan pertama kalinya, namun Ujang sudah melakukan kejadian tersebut sebanyak lebih dari dua kali. Bapak dua anak ini ketika sedang bekerja di wilayah Tasik Jawa Barat, juga pernah melakukan hal serupa, dengan cara lompat dari gedung dua lantai, namun nyawanya masih sempat tertolong, hanya mengalami luka patah kaki.

Namun sepertinya luka patah kaki tersebut tidak membuat Ujang jera untuk melakukan aksinya. Oleh kepolisian Tasik ujak di bawa ke rumahnya di Somagede Banyumas, untuk di serahkab keluarga. "Baru emapt hari kakak ipar saya (Ujang, red) berada di rumah. Dengan dibawea sama polisi Tasik, saat dibawa dengan cara di borgol," kata Marsimin adik ipak korban.

Mursimin sendiri sebenarnya tidak mengetahu benar, mengapa kakak iparnya harus mengakhiri hidupnya, pasalnya terakhir ia bertemua, Ujang  tidak pernah bercerita masalah apapun. "Almarhum, tidak banyak bercerita," ujarnya. Padahal iparnya adalah sosok kakak yang baik tanggung jawab sama keluarga.

Ketika jenazah Ujang akan dimamkan, anak korban sontak mengis histeris, namun istri korban sendiri, tidak menghadiri acara pemakaman suaminya. Menurut penuturan Sarinah (65) orang tua korban mengatakan. "Sudah beberapa kali anak saya melakukan percobaan bunuh diri, namun selalu gagal. Sepertinya dia (Ujang) punya permasalahan keluarga, namun ujang enggan bercerita banyak," kata sang Ibu sambil meneteskan air matanya.

Menurut keterangan Kapolsek Somagede, AKP Sigit Ari Wibowo mengatakan. "Kami sudah memeriksa jenazah korban, dari tim medis Somagede tidak ditemukan tanda-tanda penganiyayaan, dan  itu adalah murni bunuh diri," kata Kapolsek. Kapolsek juga membenarkan bahwa korban sudah melakukan percobaan bunuh diri beberapa kali. "Saya mendapat laporan dari pihak kepolsian Tasik, Jawa Barat, mengenai tindakan yang pernah dilakukan korban, dan korban sendiri dipastikan mengidap gangguan jiwa," katanya saat dikonfirmasi lewat telephon.(San)